Senin, 05 Maret 2012

Kampung Halaman


Coal tanahku, Coal desaku dimana tuhanku menitipkan aku. Coal merupakan sebuah tempat dimana aku dilahirkan. Disana terdapat berbagai keindahan alam, serta kebiasaan-kebiasaan yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan kebiasaan tersebut masih merekat dan akan terus dilestarikan oleh generasi –generasi berikutnya baik sekarang maupun masa yang akan datang.
Desaku terletak di Indonesia yang paling terpencil yaitu di desa Coal kecamatan Kuwuh Kabupaten Manggarai Barat yang beribukotakan Labuan Bajo.
15 tahun yang lalu desaku mengalami keguncangan dimana terjadinya perang dengan desa tetangga, tepatnya pada Agustus 1996. Ketika itu saya masih berusia enam tahun, perasaanku sangat sedih walaupun pada waktu itu saya masih kecil tapi saya bisa merasakan apalagi halaman rumahku bermandikan darah, dimana …………..dimana kedamaian desaku.
Terjadinya kekacauan tersebut berawal dari ingin memperebutkan warisan yang diwaris oleh nenek moyang kami, sukurlah semua itu tidak berlangsung lama karena setelah itu tidak terjadi lagi sampai sekarang.
Tanah kelahiranku mempunyai tarian yang sangat menarik, namanya “Tarian Caci”. Tarian ini biasa dipentaskan pada saat apabila seseorang telah berhasil atau sukses, baik dalam bidang bisnis, pendidikan maupun bidang yang lain.
Desaku nan indah yang penuh dengan kisah-kisah menarik, bayangmu selalu terukir di benakku walaupun sekarang hanya tinggal memori yang tak akan pernah hilang dari ingatanku, karena sebenarnya saya meninggalkan tanah kelahiranku sejak tiga tahun yang lalau untuk mengejar angan yang telah lama saya impikan.
Berat rasanya meninggalkan kampung halaman, sanak saudara, kasih tersayang tapi semua harus saya lewati demi masa depanku. Kicaunya suara burung dipagi hari kini tidak terdengar lagi, segala kenangan yang telah saya lewati bersama teman-teman akan selalu terukir dalam pikiranku sampai nanti aku kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapapun boleh komentar di blog gue, yang penting tidak melanggar norma kesopanan